VEMMA IS THE BEST

Friday, July 11, 2008

Great Sale, Irit atau Boros?

Eko Endarto
Perencana Keuangan, dari Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan

Musim great sale berarti musim harga murah. Untuk kalangan tertentu, ini adalah saat yang tepat untuk membeli barang. Yang dulunya tidak terjangkau, kini menjadi terjangkau. Sangat menggoda. Lantas, apakah great sale suah kesempatan?

Dalam berbelanja, ada aturan baku yang biasa saya bagikan kepada beberapa teman maupun klien. Aturan itu biasa saya sebut dengan: bukan berapa, tapi apa? Maksudnya dalam berbelanja, harga memang salah satu alasan untuk memutuskan membeli atau tidak suatu barang. Tapi, di atas semua itu, yang lebih penting adalah barang barang apa yang dibeli dibandingkan dengan berapa harga barang yang dibeli. Contohnya; kita memang tidak dilarang sama sekali untuk mebeli gaun di butik, apalagi sedang ada rabat hingga 70%.

Namun, apakah gaun tersebut kita butuhkan? Membeli suatu barang dengan harga dibawah harga yang seharusnya adalah suatu tindakan benar. Tapi, dengan aturan ini bukan berarti kita boleh mengeluarkan untuk barang yang tidak kita butuhkan. Nah, dengan batasan ada atau tidak ada great sale, bkanlah alasan seseorang untuk memutuskan berbelanja atau tidak. Taruh kata, seseorang membeli barang dengan harga mahal dan tidak disaat great sale tapi dia membutuhkannya, maka keputusan untuk membeli adalah hal bijak.

Bandingkan dengan seseorang yang berbelanja hemat dan murah dengan diskon besar saat great sale, tapi ternyata barang itu tidak dibutuhkan. Nah, ini yang dinamakan tidak bijak.

Belanja tepat saat hemat.

Pemakluman belanja saat great sale adalah diskon besar ini tidak selalu terjadi. Benarkah begitu?

Great sale datang dimusim tertentu saja. Misalnya, saat-saat ini, saat pergantian tahun, bahjan saat hari raya tiba. Di beberapa negara, aturan main great sale juga sama. Diskon besar juga dilakukan pada saat atau musim tertentu. Jadi, seharusnya saat itu bisa diperkirakan. Dengan adanya waktu khusus dan tetap, konsumen diuntungkan karena ada ruang untuk membuat perencanaan.

Dari segi dana, kita bisa menabung satu tahun penuh sebelum saat diskon tiba. Dari sisi mental, kita sudah tahu dengan pasti barang apa yang harus dan sebaiknya dibeli. Nantinya, tak ada lagi acara berutang dan kalap mata lantaran sudah terencana.

Ingat, great sale memang saat yang tepat untuk berbelanja. tapi bukan saat yang tepat untuk memaksakan berbelanja. Berbelanja tepat bukan selalu berarti bebelanja hemat, apalagi sekedar murah. Berbelanja tepat adalah bebelanja sesuai dengan kebutuhan. Dan, lebih baik lagi bebelanja sesuai dengan kebutuhan tapi dengan harga hemat. Carilah itu saat great sale. Bagaimana menilai great sale itu; penghematan atau pemborosan?

• Belilah barang sesuai kebutuhan.

Barang yang kita beli mempunyai dua kemungkinan, yakni barang yang kita butuhan atau tidak. Jika saat great sale barang yang kita beli dengan harga murah adalah barang yang bener-benar dibutuhkan, maka kita telah melakukan penghematan.

• Beli yang benar-benar diskon.

Ini tidak mudah. Soalnya, penurunan harga bisa dilakukan dengan berbagai alasan. Untuk itu, ada baiknya kita mengetahui harga awal atau kualitas barang yang hendak kita beli. Beberapa barang dijual dibawah harga umum karena harga barang telah dinaikan sebelumnya. Alasan lain, barang itu sudah tak lagi sesuai zamannya atau sudah habis masa edarnya atau mungkin karena cacat.

Bila barang seperti itu yang Anda beli, maka great sale ini adalah pemborosan karena Anda tidak membeli barang yang murah harganya. Barang itu memang layak diturunkan harganya karena sudah lama atau cacat.

• Beli barang tapi tidak tambah beba.

Arti berbelanja adalah mengeluarkan biaya dari dana yang kita miliki. Tapi, banyak orang yang memaksakan berbelanja karena diskon walaupun mereka tidak memiliki dananya. Caranya dengan berutang. Meski tak salah, tapi sebaiknya masukan belanja dalam pos biaya bukan beban. Artinya, kita menggunakan uang sendiri. Bukan beban karena menggunakan uang orang lain.

Jadi, bila pembelanjaan dengan dana sendiri atau biaya pembelanjaan dengan utang adalah pemborosan.


Salam sukses,


Junaedi
http://www.maximart.co.cc
http://www.maxiphone.co.cc

Sumber : Harian KONTAN


No comments: