VEMMA IS THE BEST

Wednesday, July 27, 2011

Mulailah, beranilah dan bertumbuhlah menjadi bijaksana.


Jika anda pemalu, ragu-ragu, atau pasif, anda berisiko memiliki kehidupan yang dipenuhi dengan rutinitas dan sasaran-sasaran yang tidak tercapai. Kemajuan-kemajuan yang kita lihat saat ini dilakukan oleh orang-orang yang "berani" ilmuwan, politikus, artis, dan orang-orang lain yang tidak menunggu datangnya peluang; mereka menciptakan peluang. Jadi jika anda ingin menjadi seseorang yang pemberani dan tidak dapat dihentikan, berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk memulai momentum anda.

1. Berpura-Puralah Anda Adalah Seorang Pemberani.

Jika anda bertukar tempat dengan seseorang yang sangat berani, apa yang akan mereka lakukan jika mereka ada di posisi anda? Jika anda mengenal seseorang yang berani, bayangkan bagaimana mereka akan bertindak. Jika anda tidak mengenal orang seperti itu, pikirkan seorang karakter yang berani dari film atau buku. Habiskan waktu satu jam setiap hari selama seminggu untuk berpura-pura menjadi mereka. Saat anda melakukannya, pergilah ke suatu tempat dimana orang-orang tidak mengenal anda dan tidak akan terkejut melihat tindakan anda yang mungkin lain dari biasanya. Cobalah lakukan dan lihat apa yang terjadi, Anda mungkin menemukan hal-hal luar biasa ketika anda berani, dan anda mungkin akan merasa yakin untuk menerapkan sikap ini pada kehidupan anda sehari-hari.

2. Ambil Inisiatif.

Ketika anda merasa ragu "khususnya dalam berinteraksi dengan orang lain" simpan ego anda dan ambil langkah pertama. Tanyakan pada rekan kerja anda apakah mereka mau pergi ke cafe untuk minum-minum sehabis bekerja. Katakan kepada orang yang anda sukai bahwa anda memiliki 2 tiket konser dan anda ingin orang tersebut ikut dengan anda. Berikan sahabat karib anda pelukan dan minta maaf atas kesalahan yang pernah anda buat sebelumnya. Tersenyumlah dan berkediplah pada kasir yang berpenampilan menarik.

3. Lakukan Sesuatu Diluar Dugaan.

Apa yang bisa anda lakukan yang kira-kira akan mengejutkan orang-orang yang mengenal anda? Memakai sepatu hak tinggi? Bungie jumping? Mengikuti kelas dansa? Orang-orang pemberani tidak takut mencoba melakukan sesuatu yang baru, dan salah satu alasan mereka sangat menarik untuk berada di sekeliling anda adalah karena mereka terus membuat anda menerka-nerka. Anda bisa memulai dari sesuatu yang kecil, mungkin mengenakan pakaian dengan warna atau gaya yang tidak biasanya anda pakai, atau mengunjungi tempat yang biasanya tidak anda kunjungi. Pada akhirnya, anda akan mencapai suatu titik dimana anda memiliki ide yang membuat orang lain ternganga saat anda mengutarakannya (Apakah anda serius? Arung Jeram? atau Anda pasti bercanda. Anda ingin membeli ruko di jalan tersebut?).

4. Mintalah Apa Yang Anda Inginkan.

Daripada menunggu untuk dikenali orang karena usaha anda, atau mengharapkan seseorang untuk mempertimbangkan kebutuhan anda, majulah dan mintalah. Beberapa orang merasa bahwa meminta sesuatu adalah perbuatan yang serakah, egois, dan kasar â€" dan itu betul, jika anda meminta sesuatu yang bukan menjadi hak anda. Namun jika seseorang menahan sesuatu yang menjadi hak anda, merekalah yang serakah, egois, dan kasar. Lagipula, hal terburuk apa yang mungkin terjadi? Mereka berkata tidak.
Mintalah promosi atau kenaikan gaji yang telah anda nanti dan sudah anda kerjakan.
Mintalah potongan harga. Menawarlah. Frase “Berapa harga terbaik yang anda bisa berikan untuk saya?†merupakan cara mudah dan ampuh untuk menghemat uang.
Mintalah agar iuran tahunan kartu kredit anda dihapuskan.
Mintalah bantuan atau nasihat kepada saudara, sahabat, atau orang yang benar-benar asing.
Mintalah klarifikasi jika anda tidak yakin apa yang orang harapkan dari anda.

5. Mengambil Risiko.

Ada perbedaan antara ceroboh dan mengambil risiko. Orang-orang ceroboh tidak mengambil risiko.. mereka tidak memikirkan risiko yang ada. Di sisi lain, seorang pemberani sangat memahami risiko yang ada, dan telah memutuskan untuk tetap pada keputusan yang mereka ambil, siap dan bersedia menerima konsekuensi jika kenyataan berbeda dengan yang mereka harapkan. Pikirkan seorang atlet yang mengambil risiko setiap harinya. Apakah mereka ceroboh? Tidak. Mereka mengambil risiko yang terukur. Anda mungkin melakukan kesalahan; kita semua melakukan kesalahan. Namun tidak melakukan apa-apa juga merupakan kesalahan, sesuatu yang bisa membawa anda pada kekosongan dan penyesalan. Bagi sebagian orang, mengambil risiko dan mengalami kegagalan merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga daripada tidak melakukan apapun. Sebaliknya, jangan mencampuradukkan berani dengan agresif. Agresif seringkali memaksakan pendapat atau tindakan anda pada orang lain. Keberanian tidak ada hubungannya dengan orang-orang di sekitar anda; keberanian adalah mengatasi rasa takut anda dan mengambil tindakan. Ingatlah, meskipun anda akan merasa sangat bersemangat dalam melakukan sesuatu yang baru, risiko kegagalan tetap ada karena kurangnya pengalaman anda. Sikapi kegagalan anda; kegagalan bukanlah kebalikan dari kesuksesan, kegagalan merupakan komponen penting dari kesuksesan. Kebalikan dari sukses adalah berdiam diri.

6. Temukan Kembali Diri Anda.

Intinya, keberanian berasal dari dalam diri anda, dari apa yang anda percayai. Keberanian bukan tentang apa yang anda lakukan, melainkan siapa diri anda. Jika anda tidak mengenal diri anda, anda tidak pernah menjadi pemberani. Mulailah menghargai keunikan anda. Temukan hal-hal yang membuat anda berbeda dan tunjukkan pada orang-orang di sekeliling anda. Curahkan perhatian dan sayangi diri anda sendiri karena tidak penting apa yang orang lain katakan. Itulah inti dari keberanian.

GO BRIGHT!
Angga C. Gautama
Kek Coklat Ubi Manis SAHARA
Buah Tangan Alternatif dari Pekanbaru

Thursday, January 27, 2011

KAYA RAYA dari BISNIS SAMPINGAN


Kaya adalah kuasa.  Dengan kekayaan anda dapat melakukan banyak hal.  Sebaliknya miskin adalah beban.  Kemiskinan adalah pembatas anda untuk melakukan apa yang anda sukai.  Ali bin Abi Thalib, mengatakan bahwa kemiskinan itu ada di tepi jurang kekafiran (mendustakan Tuhan).
Bisnis Sampingan

1. Bisnis sampingan dimiliki oleh satu atau beberapa orang karyawan.  Selain itu, bisa juga ada pemilik bisnisnya yang bukan karyawan.  Misalnya satu bisnis dimiliki oleh 5 orang.  Tiga orang diantara mereka adalah karyawan di instansi / perusahaan lain.  Satu orang fokus menangani bisnis tersebut.  Satu orang lagi hanya setor modal.

2. Bila pemilik bisnis sampingan semuanya karyawan di instansi / perusahaan lain, maka bisnis sampingan tersebut harus dijalankan oleh orang lain (karyawan: direktur, manager, dsb).

3. Bisnis sampingan beda dengan pekerjaan sampingan.  Bisnis sampingan dikerjakan oleh orang lain.  Sedang pekerjaan sampingan dikerjakan oleh kita juga.

4. Tugas utama pemilik bisnis sampingan adalah mengambil keputusan-keputusan penting dan membuat sistem (aturan, petunjuk, standar, dsb) untuk bisnis sampingannya.

5. Bisnis sampingan harus dijalankan tanpa mencuri apapun (waktu, sumberdaya, jaringan, channel, pulsa telepon, energi, dsb) dari instansi / perusahaan tempat anda bekerja.

6. Meski ia sampingan, tapi bisnis ini harus dijalankan dengan serius.  Bukan sekedar mengisi waktu, ikut tren, tambah aktivitas, dsb.

7. Bisnis sampingan dibangun untuk dibesarkan.

8. Bisnis sampingan harus menguntungkan (memberi tambahan penghasilan) untuk anda.

9. Bisnis sampingan dimulai dengan sebuah transparansi kepada perusahaan tempat anda bekerja baik pada atasan, bawahan atau mitra kerja.  Jangan sembunyi-sembunyi.

Kenapa Anda Mesti Berbisnis Sampingan?

Ada karyawan berpikir : “Hidup saya sudah mapan.  Penghasilan saya cukup.  Untuk apa lagi saya berbisnis sampingan?  Bikin pusing aja”.

Ada juga karyawan yang berpendapat : “Sudah bekerja keras begini saja, penghasilan kurang terus.  Mana bisa berbisnis sampingan?  Nggak ada modal.  Nggak ada waktu”

Karyawan lain berkeinginan : “Pengen banget punya bisnis sampingan.  Tapi kalau gagal gimana?”

Nah, pendapat anda yang bekerja sebagai karyawan tentang bisnis pasti macam-macam.  Ada yang menganggap tak perlu.  Ada yang menganggap tak mungkin.  Ada yang ingin punya bisnis tapi merasa takut dan khawatir.  Atau ada yang pernah mencoba dan gagal, lalu kapok dengan bisnis.  Sebaliknya, mungkin ada yang mencoba dan sukses sampai sekarang.  Dan, mungkin ada yang tak berpikir sama sekali tentang bisnis.

Sebetulnya, bagi karyawan sangat penting untuk berpikir tentang bisnis.  Memutuskan untuk berbisnis.  Berlatih untuk mulai berbisnis dan berjuang membesarkan bisnisnya.  Tanpa mesti keluar dari pekerjaan yang sedang digeluti sekarang.

Maka membuka pikiran akan bisnis menjadi prasyarat utama.  Jangan menilai dan memutuskan bisnis itu tak bagus, untuk anda, padahal anda belum cukup tahu tentang bisnis.  Toh, membuka pikiran atas hal-hal baru pasti ada manfaatnya.  Dan bukan tidak mungkin hal-hal baru tersebut justru bisa meningkatkan kualitas hidup anda dan memampukan anda untuk mewujudkan hal-hal yang anda dan keluarga anda inginkan.

Maka ada banyak alasan kenapa karyawan harus punya bisnis sampingan.  Mari kita urai satu per satu.
1. Anda telah punya gaji untuk biaya hidup

Ada orang yang mulai berbisnis dari nol.  Benar-benar nol.  Artinya tanpa punya penghasilan.  Pengangguran.  Maka mereka harus berbisnis untuk dua hal.  Pertama, memenuhi kebutuhan biaya hidup sehari-hari. Kedua, mengembangkan bisnis itu sendiri.  Akibatnya, banyak yang berhasil untuk yang pertama, tapi gagal untuk yang kedua.  Bisnisnya begitu-begitu aja.
Nah, untuk anda yang karyawan, anda pasti sekarang ini telah memiliki gaji.  Jadi biaya hidup sehari-hari telah ada sumber pemenuhannya.  Meski memang bervariasi.  Ada yang cukup, berlebih atau kekurangan.  Nah, satu sumber penghasilan ini, telah menjadi sebuah keuntungan, kan?

2.   Anda telah terbiasa bekerja

Selama ini anda telah bekerja.  Berarti anda telah punya budaya kerja.   Kebiasaan kerja anda telah terbentuk.  Maka anda telah terbiasa mentaati aturan.  Disiplin.  Mencapai target kerja.  Fokus pada pekerjaan.  Mengasah keterampilan.  Punya jaringan luas.  Dan sebagainya.  Nah, semua hal ini keuntungan anda.  Bedanya, bila selama ini kehebatan-kehebatan anda tersebut diarahkan hanya untuk tempat kerja, maka sekarang anda arahkan untuk membangun bisnis anda juga.  Memang ada kemungkinan fokus anda terganggu.  Tapi dengan cepat anda akan bisa menyesuaikan kondisi baru ini, tanpa ada yang dirugikan.
3. Anda memiliki keterampilan

Pekerjaan anda sekarang didapat karena anda telah memiliki keterampilan tertentu.  Nah, keterampilan ini akan sangat berguna dalam membangun bisnis anda.  Anda bisa membangun bisnis yang basisnya adalah keterampilan anda tersebut.  Anda pasti pernah tahu ada orang yang bisnis rumah makannya sukses karena tadinya ia koki di sebuah restoran.  Maka penambahan keberanian dan keputusan untuk berbisnis pada keterampilannya membuatnya sukses.
Maka sudah saatnya, keterampilan anda memberikan manfaat optimal bagi anda dengan membangun bisnis sampingan.
4. Anda Lebih Mudah dapat Modal Bisnis

Karyawan, karena mempunyai penghasilan tetap, dinilai memiliki kemampuan bayar pinjaman oleh bank.  Maka sumber permodalan dari bank menjadi lebih mudah didapat.
Ada seorang yang saya kenal.  Ia mempunyai beberapa bisnis sampingan.   Toko bahan bangunan, sekolah, dan sebagainya.  Ketika ditanya kenapa ia tak berhenti saja dari pekerjaannya, ia menjawab : “Nanti dulu.  Karena saya karyawan, bank lebih percaya sama saya itu”
5. Anda Ingin jadi Bos

Sekarang ini, anda mungkin merasa (dan terbukti) lebih hebat dari bos anda sekarang.  Anda sudah layak menjadi bos.  Tapi karena anda berada di perusahaan punya orang lain, anda harus tunduk pada peraturan dan keputusan perusahaan.  Karenanya, mungkin selamanya anda tak pernah bisa jadi bos.  Nah, memiliki bisnis sampingan adalah langkah awal untuk wujudkan keinginan anda.
6. Anda butuh menambah penghasilan

Apakah sekarang ini gaji anda setiap bulan tidak cukup?  Maka memiliki bisnis sampingan  bisa menjadi solusi.  Bisnis yang sesuai dengan kondisi anda.  Bisnis yang tidak mempengaruhi pekerjaan anda sekarang.  Bisnis yang bisa dibesarkan.  Bisnis yang orang lain bisa menjalankannya untuk anda.  Bisnis yang bisa memberikan tambahan penghasilan sekaligus tumpuan di masa depan.
7. Biaya hidup makin meningkat

Sekarang ini, kondisi ekonomi bisa berubah sewaktu-waktu.  Kebijakan pemerintah untuk mengurangi atau meniadakan subsidi membuat harga berbagai kebutuhan sehari-hari naik.  Sementara gaji anda relatif tidak naik.  Bila ini terjadi terus menerus, maka hidup anda akan makin sulit.  Masih ingat ketika beberapa tahun lalu harga BBM naik?  Apa yang terjadi dengan daya beli anda dan keluarga?  Apakah harus lebih berhemat?  Nah, sampai kapan berhemat itu bisa terus dilakukan?
Bisnis sampingan memungkinkan anda untuk mendapat penghasilan tambahan.  Lebih jauh dari itu. Bisnis sampingan bisa membuat anda kaya raya.
8. Anda akan pensiun

Suatu saat nanti, anda akan pensiun.  Berhenti bekerja.  Memang anda akan dapat uang pesangon.  Anda yang pegawai negeri akan dapat uang pensiun.  Kira-kira cukupkah uang pesangon dan uang pensiun itu untuk memenuhi kebutuhan hidup anda sehari-hari?  Kemungkinan besar tidak cukup itu.  Memang, ketika anda pensiun, biaya hidup bisa turun, tapi bagaimana dengan biaya kesehatan?
Anda mungkin berpikir, anda bisa andalkan anak-anak anda.  Ah,… realistis saja.  Anak-anak anda mungkin anak-anak yang berbakti pada anda, tapi bukankah mereka juga sedang berjuang untuk memapankan kondisi keuangan mereka dan keluarga mereka juga?  Kembali, bisnis sampingan bisa jadi andalan anda.
9. Kalau anda kena PHK bagaimana?

Gelombang PHK terjadi dimana-mana.  Mungkin anda sekarang tidak kena.  Tapi apakah ada jaminan di masa depan anda tidak kena PHK?  Berat menjawabnya bukan?  Nah, mumpung PHK itu masih jauh, anda harus menyiapkan diri.  Untuk jaga-jaga.  Persiapan yang penting sekali nilainya.  Terutama pada saat anda membutuhkan sumber penghasilan.
Jadi, bila anda kena PHK, anda tak akan bingung.  Anda toh sudah punya bisnis.  Biaya hidup anda sudah tertolong oleh adanya bisnis sampingan ini.  Kita semua berdoa anda tak kena PHK.  Siapa orangnya yang mau di-PHK?  Tapi sekali lagi, bila anda punya bisnis sampingan, kondisi anda pasti tak seburuk rekan kerja anda yang tak punya bisnis sampingan.  Iya, kan?
10. Karena anda orang baik dan peduli

Anda orang baik dan peduli.  Anda pasti merasa tersentuh melihat banyak saudara-saudara, tetangga, teman, dan kenalan yang mungkin tak punya pekerjaan.  Kehidupan mereka susah.  Mungkin, ada juga yang anak-anaknya tak bisa sekolah.  Atau ada yang terpaksa harus lakukan pekerjaan haram.
Kondisi ini tak bisa dibiarkan.  Sebenarnya, anda juga punya tanggung jawab sosial untuk atasi masalah ini.  Maka memiliki bisnis sampingan adalah solusi hebatnya.  Bisnis itu bisa beri banyak manfaat untuk anda.  Juga bisa tolong mereka yang susah tersebut.
Nah, itu beberapa alasan kenapa anda harus berbisnis sampingan.  Dengan manfaat yang sedemikian banyak, maka ambil keputusan segera untuk miliki bisnis sampingan.  Jangan menunda-nunda sesuatu yang sudah jelas baik dan banyak manfaatnya.  Penundaan atas hal-hal penting hanya akan membawa anda pada satu hal : penyesalan dan masalah besar.

Kenapa tidak  membangun bisnis sampingan?

Berbagai keuntungan dan manfaat bisa kita dapat dari bisnis sampingan.  Tapi kenapa banyak orang yang telah mengetahuinya tetap tak mulainya?  Karena masih ada penghalang.  Berbentuk keraguan.  Kekhawatiran.  Ketakutan.  Ketidakpastian.  Maka sangat penting untuk anda mengetahui penghalang anda itu.  Lalu mencari dan melakukan solusinya.  Maka manfaat dari bisnis sampingannya akan didapat.

Sama seperti kita naik mobil dari Jakarta ke Bogor.  Di Bogor, banyak hal penting yang harus kita lakukan.  Banyak manfaat yang ingin kita raih di sana.  Tapi ternyata, ada sebatang pohon besar yang rubuh dan menghalangi jalan.  Sementara, cuma itu satu-satunya jalan.  Nah, apa yang akan kita lakukan?

Maka pilihan terbaik adalah menyingkirkan halangan tersebut.  Pohonnya bisa digeser ke pinggir jalan sehingga mobil kita bisa lewat.  Atau pohonnya dipotong-potong.  Dan sebagainya.  Pokoknya, pohon itu disingkirkan.  Maka kita bisa melaju lagi menuju Bogor.

Bagaimana bila kemudian ada lubang-lubang?  Kita kendalikan mobil untuk tidak terjerumus ke lubang.  Kita pilih lalui lubang kecil agar bisa hindari lubang besar.  Bagaimana bila lubang besarnya tak bisa dihindari?  Maka mobil kita arahkan masuk lubang besar itu.  Perlahan-lahan agar mobil tak rusak.

Nah, dalam bisnis banyak lubang.  Lubang itu bentuknya masalah dan resiko.  Ada resiko dan masalah kecil.  Ada resiko dan masalah besar.  Maka hadapi resiko dan masalah besar dan kecil itu butuhkan keyakinan dan keterampilan.  Buku ini akan sangat bantu anda untuk menguatkan keyakinan dan menajamkan keterampilan.  Hasilnya?  Anda bisa lalui berbagai resiko dan dapatkan peluang.  Anda dapat selesaikan masalah dan dapatkan pelajaran.

Berikut ini beberapa alasan kenapa seorang karyawan tak membangun bisnis :
1. Merasa telah Mapan

Anda merasa telah mapan.  Gaji anda besar.  Setiap bulan bisa menabung.  Gaya hidup anda pun nyaman.  Semua kebutuhan dan keinginan telah terpenuhi dengan cukup.  Jadi untuk apa repot-repot berbisnis?  Mungkin itulah sikap anda.

Bila keadaan anda telah mapan, maka pertanyaannya, sampai kapan?   Bila anda sudah tak bekerja lagi (pensiun atau kena PHK) apakah kemapanan dan kenyamanan anda akan bisa terus anda nikmati?

Hidup mapan sesungguhnya adalah kondisi terbaik untuk memulai bisnis.  Toh, hidup anda sudah cukup.  Biaya hidup sehari-hari terpenuhi.  Bahkan anda bisa nabung.  Bukankah jadi sangat rasional dan masuk akal bila anda justru mulai bisnis sampingan untuk  antisipasi hal-hal yang tak diinginkan?
2. Tak Punya Waktu

“Pekerjaan saya sangat menyita waktu.  Bagaimana bisa bisnis sampingan?”  Nah, pikiran ini lah justru penghalangnya.  Bisnis sampingan kan bukan anda yang lakukan secara teknis sehari-hari.  Karyawan anda yang lakukan itu.  Anda bertugas ambil keputusan-keputusan penting.  Dan itu sangat tidak menyita waktu.  Ingat, anda sedang bangun bisnis sampingan.  Bukan pekerjaan sampingan.
3. Terlalu Fokus Kerja, tak Terpikirkan.

Karena fokus kerja, peluang bisnis sampingan memang tertutup.  Nah, sekarang saatnya anda mulai pikirkan kelayakan yang lebih untuk anda dan keluarga.  Memang, bila tak pikirkan, potensi besar akan kurang beri manfaat.  Maka mulai buka pikiran akan bisnis sampingan.  Buka berbagai kemungkinannya.  Pelajari pula berbagai resiko dan masalahnya.  Termasuk resiko dan masalah bila anda tak memulainya dari sekarang.
4. Peraturan Perusahaan tak Bolehkan.

Peraturan perusahaan tak bolehkan?  Benar kah?  Di sinilah letak pentingnya  anda bekerja sama dengan orang lain.  Perusahaan tentu tak bolehkan karyawannya gunakan waktu kerja untuk kepentingan pribadi.  Maka gunakan lah waktu orang lain.  Cari dan dapatkan orang kepercayaan untuk menjalankan bisnis sampingan anda.  Sulit?  Tentu saja sulit.  Memangnya jaman sekarang, apa yang tidak sulit.  Tapi yakin, anda akan bisa atasi berbagai kesulitan itu.  Maka anda akan mengalami sebuah pengalaman puncak (peak experience).  Ingat saja : kesenangan besar didapat karena anda atasi kesulitan besar.  Bukan menghindarinya.  Hadapi.  Atasi.
5. Takut Gagal / Rugi

Ketakutan atas sesuatu yang asing, tak biasa dilakukan, wajar saja.  Tapi kalau  anda putuskan mundur, wah….rugi anda.  Kenapa?  Karena sebenarnya anda punya kesempatan untuk atasi ketakutan itu.  Dan karena anda akan kehilangan kesempatan emas.  Iya kan?

Buku ini akan terangkan sumber ketakutan anda itu.  Juga cara mengatasinya.  Asyik kan?
6. Pernah Gagal

Atau anda pernah coba berbisnis dan gagal?  Lalu kegagalan itu menghantui anda?  Membuat anda takut gagal lagi?  Memang gagal itu menyakitkan.  Nah, yang banyak orang tak tahu adalah : Kegagalan itu bukan hanya menyakitkan, tapi juga (bisa) menguatkan.  Maka ambillah kekuatan dari kegagalan.  Bukankah anda menjadi rugi dua kali bila sudah gagal jadi lemah pula.  Salah satu faktor kenapa orang jadi sukses adalah karena mereka menjadi lebih kuat, lebih cerdas, lebih bijak, lebih sabar, lebih terampil setelah gagal.  Maka, bila selama ini kegagalan melemahkan anda, maka sekarang lah saatnya untuk ambil manfaat darinya.  Ambil keuntungan dari kegagalan.  Maka anda tetap tidak suka akan gagal, tapi sekarang, anda siap menghadapinya.
7. Tak punya ilmu / keterampilan bisnis

Bisnis memang beda dengan kerja sebagai karyawan.  Menjadi karyawan butuh satu keterampilan khusus.  Bila anda ahli keuangan, ya sudah cukup.  Tak perlu jadi ahli marketing.  Dalam bisnis, anda butuh beberapa keahlian.  Terutama keuangan.  Marketing.  Produksi.  Kepemimpinan.

Keterampilan-keterampilan itu bisa dipelajari dan dikuasai.  Prosesnya juga sesuai dengan kondisi anda.  Nah, bisnis yang anda bangun adalah lahan yang paling pas untuk belajar dan mempraktekkan keterampilan tersebut.  Belajar dari buku, seminar, training, bertanya pada ahlinya, mentor, internet dan sebagainya pun bisa dilakukan.  Jadi, karena sumber keterampilannya banyak, maka  sebenarnya tak beralasan bila masalah ilmu / keterampilan ini jadi hentikan niat mulia anda bangun bisnis sampingan.
8. Tak Punya Pembimbing

Guru saya mengatakan : “Ketika murid siap belajar, guru akan berdatangan”.  Kenapa bisa begitu?  Ya, karena murid yang siap belajar pasti akan mencari guru.  Dalam bisnis, guru / pembimbing penting.  Mereka adalah orang-orang baik yang siap ajari kita.  Kegagalan dan kesuksesan  mereka di masa lalu penting sebagai pelajaran.  Karena kita tak senang dan akan rugi kalau gagal, maka bila ada orang lain yang telah alami kegagalan itu, maka kita tinggal belajar darinya.

Saya membangun bisnis budidaya lele Sangkuriang dibimbing oleh Pak Nasrudin.  Beliau telah lama bergelut di lele.  Detail-detail ilmu lele beliau paham.  Maka ketika saya belajar pada beliau, bisnis saya relatif lancar.  Berbagai masalah bisa diatasi.  Beliau bahkan siap membantu saya di sisi teknis produksi.  Juga di sisi pemasaran dan berbagai sisi bisnis lele lainnya.

Saya menyebut hal ini sebagai “melipat waktu”.  Kenapa?  Karena saya bisa belajar banyak dengan sangat cepat, biayanya relatif kecil, dan kegagalan yang juga kecil.
9. Merasa tak Berbakat

Ada pandangan bahwa bisnis harus ada bakat.  Pandangan ini menurut saya benar.  Dengan ada bakat, maka bisnis bisa dipelajari dan dijalankan dengan baik.  Hal yang banyak orang tidak tahu atau ragu adalah bahwa semua orang sebenarnya punya bakat bisnis. Saya bahkan yakin, semua orang sebenarnya punya bakat untuk jadi apapun.  Bagaimana dengan anda?
10. Tak Punya Modal

Bisnis butuh modal? Tentu saja.  Sebesar atau sekecil apapun modal yang dibutuhkan.  Tinggal bagaimana kondisi kita.  Bila kita mungkin untuk memulai bisnis dengan modal, ya silakan mulai.  Bagaimana bila tak punya modal?  Maka jangan mulai segala sesuatu dari hal yang kita tak punya.  Bila kita tak punya modal, lalu mensyaratkan mulai bisnis harus punya modal dulu, maka kapan mulainya?  Ini kekeliruan banyak orang.  Memulai sesuatu dari yang tak ada.

Maka guru saya, Pak Wahyu Saidi mengajarkan : “Mulai lah dari yang ada”.  Yang ada apa?  Keinginan?  Mulai saja.  Bila tak punya modal, silakan jadi marketer bagi bisnis orang lain dulu.  Agen penjual ikan lele saya, Pak Hari, bisa punya bisnis tanpa modal.  Ia membeli lele saya dengan pembayaran tempo satu atau dua hari.  Lho, koq tempo? Iya, karena ia harus menjual lele itu ke pasar dulu.  Terjual, baru bisa bayar saya.  Pake modal?  Relatif tidak kan?

Buat Keputusan Tegas untuk Kaya Raya
“Keinginan tanpa keputusan, angan-angan”
“Keputusan tanpa tindakan, kesia-siaan”
Salam sukses,

Junaedi

Wednesday, December 29, 2010

Pentingnya Seorang Mentor Sukses

Sejauh mana peran seorang mentor sukses? Seperti Anda lihat pada gambar disamping, ibu adalah mentor bagi anaknya. Sebab ibunya lebih dulu tahu tentang dunia dibandingkan anaknya. Saat kita lahir, banyak hal yang tidak kita ketahui, beruntunglah kita sebab ada seorang ibu atau orang tua lainnya di samping kita. Sehingga ada yang membantu dan mengarahkan kita.

Begitu juga dalam dunia karir maupun bisnis, kecuali Anda sudah segala tahu, maka Anda memerlukan seorang mentor untuk membantu, mempermudah, dan mengarahkan jalan bisnis dan karir Anda. Intinya kehadiran seorang mentor sukses sangat penting jika Anda mau sukses.

Bagaimana mendapatkan seorang mentor sukses?

Cara Mendapatkan Mentor Sukses.

Berikut adalah tip-tip mendapatkan mentor sukses.

1. Rajinlah silaturahim, terutama dengan orang-orang yang bisa Anda jadikan sebagai mentor. Tidak perlu seseorang ayng sudah kaya dan terkenal, cukup seseorang yang memiliki ilmu atau pengalaman dibidang yang kita perlukan. Jika Anda butuh seorang mentor carilah, bukan berharap mentor yang mencari Anda.

2. Bersikaplah terbuka. Sebuah wadah tidak akan bisa diisi jika wadah tersebut tertutup. Begitu juga dengan pikiran kita, jika tertutup, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa dari siapa pun. Ciri-ciri pikiran tertutup:
◦ Suka membantah. Dia menerima nasihat, tetapi saat dinasihati malah membantah.
◦ Kalah dengan alasan. Saat ada halangan dia berhenti dengan alasan ada halangan tersebut.
◦ Tidak menerima sesuatu yang baru. Dia hanya mau melakukan sesuatu yang sudah biasa dia lakukan saja.
◦ Tidak mau menerima tantangan. Maunya dikasih tugas yang bisa-bisa saja.

3. Hormati mentor. Kadang aneh, ada orang yang bertanya dengan cara maksa, marah-marah, atau tidak sopan. Mentor tersebut akan membantu keberhasilan Anda, maka wajar jika Anda menghormatinya.

4. Mengertilah dengan kesibukan mentor। Jika mentor Anda orang sukses, pasti dia sibuk. Jangan mau punya mentor yang malas, nanti Anda akan terbawa malas. Mentor yang baik, pasti mentor yang sibuk dan Anda harus mengerti. Tidak usah marah-marah saat pertanyaan Anda tidak dijawab. Sabarlah, coba pada kesempatan lain. Bukannya marah atau ngambek. Jika perlu, bantu kesibukan mentor.

5. Jangan manja, seperti anak kecil. Kecuali Anda masih kecil, bersikaplah dewasa. Jangan manja, segala sesuatu ingin disuapin oleh mentor. Mentor itu hanya mengarahkan apa yang harus Anda lakukan. Bagaimana cara melakukannya itu adalah tugas Anda. Bahkan ada yang konyol, seorang yang manja malah minta mentor melakukan sesuatu untuk dia. Jika memang Anda ingin seseorang bekerja untuk Anda, itu bukan mentor. Carilah konsultan atau orang yang menawarkan jasa untuk melakukan sesuatu yang tidak Anda bisa. Yup, Anda harus membayarnya.

Haruskah Punya Mentor Sukses?

Pertanyaan saya, kenapa harus mempertanyakan ini? Mungkin ada yang berkata bahwa banyak orang yang sukses tidak memiliki mentor sukses. Tentu saja bisa saja. Namun satu kunci kesuksesan seseorang itu ialah dia melakukan sesuatu dengan cara yang benar. Untuk menemukan cara yang benar itu bisa Anda cari sendiri atau Anda belajar kepada orang yang sudah menemukannya. Itu semua pilihan Anda.
Memang, sebagian orang begitu enggan memiliki mentor sukses. Merasa berat memiliki mentor sebab dia tidak mau diatur atau diarahkan. Tidak apa-apa, jika seseorang tidak mau diarahkan, artinya dia harusnya sudah tahu arah atau akan mencarinya sendiri. Sekali lagi, itu terserah Anda.

Kenapa Orang Sukses Mau Menjadi Mentor Sukses?

Bukankah tadi dikatakan bahwa seorang mentor sukses itu biasanya sibuk? Lalu kenapa dia mau menjadi seorang mentor? Jika Anda mempertanyakan masalah ini, jelas Anda butuh seorang mentor sukses. Sebab ini salah satu rahasia sukses dan Anda belum mengetahuinya. Salah satu rahasia sukses itu adalah berbagi. Seseorang yang sukses tentu akan mau berbagi untuk keberhasilan dia sendiri. Mereka tidak akan menolak menjadi mentor sukses.

Kesimpulan

Bertindaklah. Mulailah bangun jaringan untuk mendapatkan seorang mentor sukses. Ingat tip-tip yang sudah dijelaskan diatas. Jika Anda bertanya apakah saya punya mentor, maka jawabannya ialah saya punya banyak mentor sukses.

Salam sukses,

Junaedi

Sumber: http://www.motivasi-islami.com/pentingnya-seorang-mentor-sukses/

Friday, July 23, 2010

Ayo.., Membuka Usaha Mulai Sekarang!

Kemampuan belajar dari kegagalan menentuykan keberhasilan pebisnis.

Tak ada resep jitu untuk menjadi businessman keculai memulainya. Berbisnis adalah learning by doing. Tak ada pebisnis yang bisa meraih sukses tanpa terantuk kegagalan. Lebh cepat memulai bisnis lebih baik agar ide Anda tidak didahului orang lain.

Tidak semua orang memilih jalan hidupnya menjadi seorang entrepreneur. Tapi, tiap orang perlu dibuka inspirasinya untuk menjadi seorang wirausahawan sedini mungkin. Dengan memulai usaha lebih dini, akan terbuka kesempatan mengekplorasi inspirasi usahanya itu.

Nasihat panjang itu kerap disampaikan pengusaha properti Ciputra untuk menjawab pertanyaan kapan harus memulai bisnis. Jadi, lebih cepat memulai usaha, tentu lebih baik. Jika tidak memulai dari sekarang, bisa jadi orang lain akan lebih dulu melaksanakan ide Anda.

Berdasarkan penelitian dan pengalaman para pebisnis tenar di Amerika Serikat (AS), usia bukan penentu kesuksesan seorang pebisnis. Ada pebisnis yang sukses merintis usahanya di usia muda, ada pula yang baru sukses di masa senja.

Farrah Gray sebagai contoh, pemuda kelahiran Chicago Amerika Serikat 9 September 1984 adalah contoh pebisnis sukses yang merintis usaha sedari dini. Ia memulai bisnis dari jualan hand & body lotion seharga U$ 1,5 per botol secara door to door di usia 6 tahun.

Menginjang usia 13 tahun, Gray mengawalai produksi sirop dengan mendirikan Farr-Out Foods. Pas 14 tahun, Farr-Out Food mencetak penjualan U$ 1,5 juta. Dan kini Gray memiliki perusahaan media raksasa bernama Innercity Broadcasting dan beraset jutaan dollar AS.

Berbeda dengan Grey, Harland Sanders justru terlambat masuk ke kancah bisnis. Pendiri Kentuky Fried Chicken (KFC) tersebut baru merintis usaha ayam goreng ketika berusia 48 tahun. Dan, baru di usia 62 tahun, Sanders mengibarkan merek dagang KFC.

Modal lain berbisnis adalah jangan takut gagal. Agung Bayu Waluyo, Netrpreneurship Education Manager Universitas Ciputra Entrepreneurship Center, berpesan, belajrt dari pengalaman sering menjadi kunci sukses. Entrepreneur bahkan harus pernah mengalami kegagalan. "Ia harus bisa mengelola kegagalan sama halnya mengelola kebrhasilan," kata Agung.

Faktor lain yang tidak kalah penting dalam memulai bisnis adalah kepercayaan dengan pilihan ide. Biarkan insting Anda bekerja dan berkembang. Jangan berhenti berinovasi. Siapa tau hasil inovasi Anda justru bisa memenuhi ceruk pasar yang lebih besar.

Tak kalah penting pelajari kegagalan pesaing, pelajari pengalaman pesaing, dan pastikan Anda tidak mengulanginya. Jika sekarang ANda masih jadi pekerja/karyawan dan ingin memulai usaha, sebaiknya jangan menunggu usia pensiun. Sangat beresiko mempertaruhkan uang pensiun untuk modal usaha.

Kesalahan seperti ini sering dilakukan orang Indonesia. "Maksimal lima tahun menjelang pensiun harus sudah mulai merintis uaha," ujar Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansial Consulting.

Bedasarkan pengalaman, pada tahun pertama membukja usaha perlu dana investasi besar, serta masih mencari bentuk usaha yang pas. Baru tahun ke dua butuh suntikan dana segar untuk pengembangan usaha. "Usaha di tahun pertama biasanya belum belum membawa hasil, baru mencari bentuk," ujar dia.

Eko menyarankan pekerja/karyawan yang ingin berbisnis, mulai start di usia menjelang 40-an, terutama saat karier mencapai puncak. Syukur-syukur perusahaan menawarkan pensiun dini yang bisa digunakan jadi modal. "Kalau sahanya gagal, masih ada kesempatan untuk jadi pekerja lagi," imbuh Eko.

Begitulah modal umum menjadi pengusaha. Anda siap memulainya?

Memulai dari Hasrat

Berbagai penelitian menunjukan faktor penentu sukses sebuah bisnis pertama kali datang dari hasrat seseorang. Hasrat ini lebih berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis ketimbang faktor lainnya. Misalnya bisnis bengkel modifikasi mobil atau motor, biasanya dimulai dari kegemaran si pengusaha terhadap otomotif. Selain hasrat, sebelum membuka usaha, seseorang perlu mengidentifikiasi peluang yang ada di lingkungan sekitar. Ambil contoh, di lingkungan yang panas, kebutuhan orang akan air minum jelas tinggi. Ini bisa dibaca oeleh pebisnis sebagai peluang bisnis minuman dalam kemasan atau air isi ulang. Contoh lain adalah dari pengamatan perubahan nilai di masyarakat. Ambil contoh, orang Indonesia membeli handphone untuk gaya hidup bukan berdasarkan kebutuhan. Di Amerika Serikat, pnsel cerdas BlackBerry populer karen punya kemampuan push mail. DI Indonesia, yang jadi keunggulan BlackBerry bukan push mail, tapi berbagai aplikasi jejaring sosial. Karenanya, penjualan BlackBerry tetap laris manis. Bahkan, produsen ponsel yang mirip BlackBerry ikut kecipratan permintaan. Agung Bayu Waluyo dari Universitas Ciputra menyarankan, calon entrepreneur bisa memulai bisnis begitu menyadari empat hal. Pertama; ada peluang dari supply dan demand yang cocok terhadap sebuah barang. Kedua; sudah memiliki barang, tetapi masih mancari pangsa pasar. Ketiga; menyadari ada permintaan yang besar, tapi pasokan minim. Ini misalnya bisa dilihat dari kebutuhan obat penyakit kanker dan AIDS. Keempat; mencipatakan peluang ketika seseorang bisa melihat kebutuhan di mas mendatang, dan berusaha untuk memenuhinya denga teknologi. Contoh yang terakhir ini adalah Mrk Zuckerbrg, pencipta situs jejaring sosial bernaba Facebook.

Semoga bermanfaat dan salam sukses,


Junaedi

Sumber: http://www.kontan.co.id/index.php/epaper

Monday, May 17, 2010

Melatih Kekuatan Memilih

"Trouble is a friend." - Lenka

Sahabat, setiap kita saat ini adalah hasil dari keputusan dan tindakan kita di masa lalu. Tindakan dan keputusan kita bertahun yang lalu, punya peran membentuk diri kita saat ini. Keputusan dan tindakan kita kemarin, telah menjadikan kita sebagaimana kita yang hari ini.

Maka sahabat, setiap keputusan dan tindakan kita hari ini, akan menentukan bagaimana kita di masa depan. Jika kita menginginkan kebaikan terjadi pada diri kita di hari esok, maka segala keputusan dan tindakan kita hari ini, juga harus menjadi keputusan dan tindakan yang baik-baik.

Keputusan dan tindakan yang baik, adalah keputusan dan tindakan yang sangat jelas memberi sinyal tentang arah di dalam rute yang benar menuju kepada kebaikan kita di masa depan. Keputusan dan tindakan yang baik adalah bukan yang berbelok arah, dan bukan pula yang berbalik arah dari rute itu.

Kita sering sekali merasakan kesulitan untuk meyakini tingkat kebaikan yang tepat terkait dengan keputusan yang kita ambil dan tindakan yang kita lakukan.

"Apakah keputusan yang saya ambil ini sudah baik dan tepat?"
"Apakah tindakan yang akan saya lakukan ini sudah baik dan tepat?"

Perasaan seperti itu bisa berakibat buruk pada kestabilan diri dan menciptakan keraguan serta kegamangan. Akibatnya, perjalanan kita menuju kepada kebaikan akan kita rasakan sebagai langkah-langkah yang terseok dan rapuh. Diri, pikiran, dan perasaan kita juga akan menjadi lebih rapuh, menjadi lebih rentan di hadapan badai kehidupan.

Itu sebabnya sahabat, kita memerlukan keyakinan yang lebih kuat di dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Hanya dengan ini, maka mata dan hati kita juga hanya akan tertuju ke depan. Dan tentunya, keadaan ini akan membuat kita bisa memudahkan jalan menuju kepada kebaikan yang kita cita-citakan.

Keyakinan, sering kita anggap sebagai sesuatu yang sulit kita capai tingkatan idealnya. Ini ada benarnya, sebab keyakinan adalah tiang penyangga yang kekuatannya tidak datang begitu saja. Kekuatan keyakinan, adalah kekuatan yang harus kita bangun setiap saat, setiap hari.

"Apakah keputusan yang saya ambil ini sudah baik dan tepat?"
"Apakah tindakan yang akan saya lakukan ini sudah baik dan tepat?"

adalah

"Apakah saya yakin bahwa keputusan yang saya ambil ini sudah baik dan tepat?"
"Apakah saya yakin tindakan yang akan saya lakukan ini sudah baik dan tepat?"

Dan sungguh sahabat, Tuhan begitu menyayangi kita dengan menganugerahkan sebuah kemampuan yang memang sesuai dengan kesanggupan setiap manusia. Dengan kemampuan itu, setiap kita telah diciptakan untuk mampu membangun keyakinan. Kemampuan itu, adalah kemampuan untuk MEMILIH.

HAL TERPENTING DI BALIK SETIAP KEPUTUSAN DAN TINDAKAN

Hal terpenting di balik setiap keputusan dan tindakan, adalah PILIHAN. Dengan kata lain, setiap keputusan dan tindakan adalah identik dengan PILIHAN. Dan kita sama mengetahui, bahwa setiap penyimpangan, kemunduran, atau terhentinya perjalanan menuju kepada kebaikan, hanya disebabkan oleh kegagalan dalam mengambil keputusan dan dalam melakukan tindakan. Maka sesungguhnya, kegagalan itu adalah kegagalan di dalam menetapkan PILIHAN.

Dengan kata lain sahabat, berhasil atau tidaknya kita mencapai tujuan dan cita-cita kebaikan, adalah ditentukan oleh besarnya kekuatan dari PILIHAN yang kita tetapkan.

PILIHAN itu sendiri adalah fenomena obyektif yang dihamparkan di hadapan kita setiap saat, setiap waktu. Dengan obyektifitasnya itu, maka PILIHAN adalah sesuatu yang netral dan apa adanya. Dalam pada itu, segala pilihan kebaikan yang kita tetapkan sebagai tujuan di dalam kehidupan, adalah sesuatu yang amat subyektif sifatnya, di mana untuk menuju kepada kebaikan ada begitu banyak pintu-pintu kebaikan. Apa yang perlu kita tempuh dengan demikian, adalah menjadikan diri kita sebagai pribadi-pribadi yang mempunyai kekuatan di dalam MEMILIH.

BERDIRI ATAU JATUH DI HADAPAN PILIHAN

Setiap kali kita dihadapkan pada PILIHAN, maka pada ketika itu SESUNGGUHNYALAH fungsi kemanusiaan kita sedang berada di titik PUNCAKNYA. Ketika kita berada di tengah masalah, kita berada di tengah hutan rimba PILIHAN. Segala hal yang berkecamuk di dalam pikiran dan perasaan kita, adalah hamburan-hamburan PILIHAN. Ketika itulah, kekuatan kita di dalam menetapkan PILIHAN menjadi sangat berperan.

Pada ketika itu, inilah yang berlangsung dan terjadi pada diri kita sebagai normalnya manusia:

1. Kita sebenarnya TEGAK BERDIRI sebagai manusia dengan keaktifan PERASAAN di titik puncak.

2. Kita sebenarnya TEGAK BERDIRI sebagai manusia dengan keaktifan PIKIRAN di titik puncak.

Hanya PERASAAN yang mendominasi lebih dari proporsinyalah, yang membuat kita TERJATUH ke dalam PILIHAN yang impulsif, kompulsif, atau obsesif, yang akan menjadi sebab bagi penyesalan kita di kemudian hari. Penyesalan yang terjadi karena gagalnya upaya untuk tetap mengarah kepada kebaikan. Penyesalan yang terjadi akibat pengambilan keputusan yang berujung pada tindakan yang justru mensabotase kebaikan. Kita sering menyebut hal ini sebagai keputusan dan tindakan yang kurang menggunakan AKAL SEHAT.

Hanya PIKIRAN yang mendominasi lebih dari proporsinyalah, yang membuat kita TERJATUH ke dalam PILIHAN yang rigid alias kaku dan berdarah dingin, yang juga akan menjadi sebab bagi penyesalan kita di kemudian hari. Penyesalan yang juga terjadi karena gagalnya upaya untuk tetap mengarah kepada kebaikan. Penyesalan yang terjadi akibat pengambilan keputusan yang berujung pada tindakan yang justru juga mensabotase kebaikan. Kita sering menyebut hal ini sebagai keputusan dan tindakan yang KURANG BERPERASAAN.

Lebih dari itu sahabat, hanya PERASAAN dan PIKIRAN yang mendominasi JIWA lebih dari proporsinyalah, yang membuat kita TERJERUMUS ke dalam pilihan yang buruk, yang jauh dari kebaikan, yang dipastikan akan menjadi sebab bagi penyesalan kita di kemudian hari. Penyesalan yang terjadi karena KEGAGALAN KEMANUSIAAN yang meng-gagal-total- kan kebaikan. Kita akan menyebut hal ini sebagai keputusan dan tindakan yang TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN.

Dari itu sahabat yang baik, apa yang perlu kita lakukan adalah terus belajar di dalam kebaikan, dengan terus berlatih guna menguatkan KEKUATAN MEMILIH, agar perasaan dan pikiran tetap menjadi "alat" kita dan tidak sebaliknya malah "memperalat" kita yang sebenarnya sedang menuju kepada cita-cita kebaikan.

MELATIH KEKUATAN MEMILIH

Demi ekologisnya PILIHAN keputusan dan tindakan kita saat ini, dan demi ekologisnya semua itu dengan masa depan, maka kita perlu berhati-hati menetapkan PILIHAN keputusan dan PILIHAN tindakan. Agar kita sebagai manusia yang baik-baik, tidak TERJATUH atau TERJERUMUS dan kemudian terlepas dari kebaikan kemanusiaan.

Sahabat, "ekologis" itu mudahnya adalah, "tetap melekat pada kebaikan dan terus membawa kebaikan, kapanpun dan dimanapun."

Mari kita sama-sama belajar dan berlatih.

Sahabat, perhatikanlah daftar berikut ini dan jika perlu tambahkanlah sendiri daftar ini sesuai dengan kondisi dan keadaan sahabat, apapun kondisi dari PERASAAN dan PIKIRAN sahabat saat ini.

01. TAQWA versus FUJUR
02. BENAR versus SALAH
03. PAHALA versus DOSA
04. BERMORAL versus AMORAL
05. BAIK versus BURUK
06. PINTAR versus BODOH
07. SMART versus STUPID
08. CANTIK versus TIDAK CANTIK (bukan tentang fisik)
09. COOL versus NOT COOL
10. KEREN ABIEZ versus NORAK ABIS
11. GUE BANGET versus BUKAN GUE BANGET (di dalam kebaikan)
12. AMAN versus TIDAK AMAN (bagi kebaikan)
13. MEMULUSKAN versus MENGHAMBAT (proses menuju kebaikan)
14. NYAMAN versus TIDAK NYAMAN (untuk kebaikan diri sendiri)
15. BERANI (karena benar) versus TAKUT (karena salah)
16. HIDUP versus MATI
17. BERSYUKUR versus TIDAK BERSYUKUR
18. SABAR versus AMARAH
19. ENAK versus MEMUAKKAN
20. BIJAK versus TIDAK BIJAK
21. CINTA versus BENCI
22. ADIL versus DZALIM
23. KAYA versus MISKIN (bicara akibat)
24. KEBAHAGIAAN versus PENDERITAAN (bicara akibat)
25. KETERATURAN versus KEKACAUAN
26. MENANG versus KALAH
27. SELESAI versus TAMBAH RUNYAM
28. Dan seterusnya... (tambahkan sendiri)

Sahabat bisa menambahkan pasangan-pasangan kontras sebanyak yang sahabat mau, sesuai yang bisa sahabat PIKIRKAN dan RASAKAN saat ini. Semakin sahabat menambahkannya, semakin banyak pintu-pintu kebaikan yang berpotensi sahabat masuki.

Sahabat, apa yang kita lakukan setiap saat adalah memberi MAKNA, sebab kehidupan adalah tentang MAKNA. Dan kita, baru saja memberi MAKNA bagi berbagai kemungkinan keputusan dan tindakan yang dihadapkan kepada kita setiap saat dan setiap hari.

MAKNA-MAKNA itu, akan kita jadikan LABEL alias penanda bagi berbagai kemungkinan sebagai calon PILIHAN. LABEL-LABEL itu, adalah PINTU-PINTU menuju kepada kebaikan.

Pasangan LABEL itu secara sengaja dan khusus saling kita hadapkan sebagai dua kutub yang bertentangan. Di dalam teknik persuasi, upaya ini disebut dengan "the power of contrast".

Ingatlah sahabat, bahwa ketika kita me-LABEL-kan sebuah makna, maka LABEL itu melekat pada berbagai kemungkinan dan BUKAN pada DIRI KITA. LABEL-LABEL itu mewakili karakteristik, sifat, dan potensi dari berbagai PILIHAN kita nantinya.

Ketika kita berhadapan dengan berbagai kemungkinan keputusan dan tindakan kehidupan, tahan dirilah sejenak untuk tidak langsung menetapkan PILIHAN KEPUTUSAN atau bahkan langsung melakukan apa yang menjadi PILIHAN TINDAKAN. Tuailah manfaat terbesar dari kesabaran, yaitu KEKUATAN UNTUK MEMILIH. Dan inilah yang perlu sahabat lakukan di saat JEDA itu.

Pertama, urutkanlah ulang semua koleksi LABEL di atas.

Ketika sahabat melakukannya, jangan lupa untuk MENGAMBIL angka nol (0) yang berada di depan semua angka di atas. Angka nol itu tidak kita buang, melainkan kita tanamkan kepada diri kita, bahwa itu adalah sebuah SIMBOL bagi jiwa kita yang baik, bahwa kita sedang dengan sengaja berdiri di titik nol, alias di titik NETRAL. Dengan tidak lagi mengandung angka "nol" di depannya, hasil pengurutan ulang yang sahabat lakukan, akan sangat mencerminkan tingkat kepentingannya bagi sahabat sendiri.

Mengurutkan ulang ini bisa kita lakukan dengan merasakan pengaruh terbesar dari pasangan LABEL terhadap perasaan dan pikiran kita. Misalnya saja, kita sangat benci disebut "BODOH" maka tentunya kita akan sangat senang disebut "PINTAR". Pada hari-hari yang lain, kita mungkin lebih senang disebut "ADIL" dan sangat tidak senang disebut "DZALIM". Ini sangat tergantung pada mood, atau kondisi perasaan dan pikiran kita pada suatu saat.

Apa yang biasanya terjadi, adalah otomatisnya kita melekatkan berbagai LABEL itu ke diri kita sendiri. Jika orang lain yang melakukannya, maka kita cenderung meng-ya-kannya. Maka kita bisa memaklumi, bahwa akibatnyapun akan sangat mungkin menjadi keputusan dan tindakan yang juga otomatis, yang justru menjatuhkan atau menjerumuskan.

Itulah keadaan di mana kita sedang "diperalat" oleh pikiran dan perasaan kita sendiri. Salah satu ciri dari kondisi "diperalat", adalah ketika kita berada dalam situasi "miskin pilihan pasangan LABEL". Misalnya, ketika kita melihat suatu persoalan hanya sebagai "MENANG versus KALAH". Padahal, belum tentu bahwa "MENANG versus KALAH" adalah di puncak peringkat.

Menjalani proses jeda dan mengurutkan ulang ini, adalah upaya awal bagi kita untuk menggeser semua LABEL agar tidak lagi "memperalat" melainkan menjadi "alat" yang bisa kita gunakan untuk mengelola PILIHAN-PILIHAN.

Mengurutkan ulang ini, juga bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan, "Apa yang paling penting buat saya saat ini?" - Apapun jawaban yang sahabat dapatkan, selalulah menjadikannya sebagai pasangan LABEL yang saling bertentangan. Misalnya, jika yang paling penting bagi sahabat pada suatu saat adalah "SELESAINYA MASALAH", maka pasangan kontrasnya adalah "MASALAH TAMBAH RUNYAM".

Sahabat, apapun hasil dari mengurutkan ulang di atas, adalah cerminan dari kondisi dan situasi diri sahabat pada saat itu. Dan manapun pasangan LABEL yang berada di puncak peringkat, hanya berarti satu, yaitu bahwa sahabat sedang berada di puncak performa sebagai pribadi yang sesungguhnya baik.

Maka sahabat, mengurutkan ulang semua pasangan LABEL sebagaimana di atas, adalah upaya mengakomodasi perasaan dan sekaligus pikiran dengan tetap berada di dalam kerangka kebaikan.

Kedua, ambillah satu pasangan LABEL yang sedang berada di puncak peringkat. Misalnya "BAIK versus BURUK". Mulai dari sini, konsistenlah HANYA dengan pasangan LABEL ini saja (lihat note di bagian bawah ini).

Ketiga, bersiaplah untuk melekatkan pasangan LABEL itu kepada kemungkinan- kemungkinan keputusan dan tindakan yang sedang sahabat hadapi. Tapi, tunda dulu proses ini.

Keempat, PILIHLAH SATU LABEL untuk MEMAKNAI setiap kemungkinan keputusan dan tindakan yang kita hadapi.

Kemudian, mulailah sahabat melakukan LABELLING. Misalnya, "kemungkinan A" berlabel "BAIK", "kemungkinan B" berlabel "BAIK", "kemungkinan C" berlabel "BURUK" dan seterusnya.

Di awal proses, kemungkinan keputusan dan tindakan itu mungkin saja lebih dari dua, atau bahkan banyak. Akan tetapi, lekatilah dengan HANYA salah satu dari dua PILIHAN LABEL MAKNA di puncak peringkat. Jangan gunakan LABEL dari pasangan LABEL di peringkat yang lain, sebab itu akan memicu "konflik internal" di dalam perasaan dan pikiran sahabat.

Sejalan dengan waktu, sahabat akan menemukan bahwa setiap masalah sebenarnya hanya akan bermuara pada dua ujung yang sifat, karakter, dan potensinya bertolak belakang.

Kelima, simpulkan.

Kini sahabat memiliki cara yang lebih mudah dan lebih bijak untuk menetapkan PILIHAN keputusan dan PILIHAN tindakan, sehingga Insya Allah keputusan dan tindakan sahabat memang bisa sahabat yakini mengarah kepada tujuan kebaikan.

Note: Dalam hal terjadi keseimbangan hasil di antara dua LABEL kontras, barulah sahabat bisa bergeser ke pasangan LABEL di peringkat berikutnya. "Tata tertib" ini memang diperlukan agar tidak memicu "konflik internal" sebagaimana diungkapkan di atas.

Peringkat dari pasangan-pasangan LABEL itu juga akan berubah-ubah urutannya, tergantung pada situasi dan keadaan pikiran dan perasaan sahabat di setiap saat. Peringkat hari ini mungkin akan berbeda dengan peringkat besok. Apa yang penting, adalah sahabat selalu mempunyai pasangan kontras, di mana yang satu menuju kepada cita-cita kebaikan dan satu lagi sebaliknya.

Semoga, kita semua bisa lebih banyak berlatih dan belajar setiap hari, ketika kita dihadapkan pada berbagai PILIHAN kemungkinan dari keputusan dan tindakan di dalam hidup yang menuju kepada kebaikan. Sehingga, apapun LABEL yang sedang kita lekatkan kepada berbagai kemungkinan itu secara obyektif, sahabat tetap berdiri sebagai pribadi yang secara subyektif baik.

Semoga sahabat semua menjadi lebih mudah menemukan cara yang memuluskan jalan menuju kepada cita-cita kebaikan. Aamiin. Aamiin.

O ya sahabat, bukankah semua pelajaran di atas sesungguhnya adalah tentang MELATIH HATI NURANI?


Salam sukses,


Junaedi

=======================================

Ikhwan Sopa : Master Trainer E.D.A.N. - http://www.motivasi-komunikasi- leadership. co.cc

Tuesday, March 9, 2010

Entrepreneur: Meraih Kemenangan di Tengah Cibiran Alam Semesta

Entrepreneur: Meraih Kemenangan di Tengah Cibiran Alam Semesta

Oleh: JOI Ihalauw
Staf Pengajar UPH Business School


Judul ini adalah secuil pesan Claude Hopkins kepada anaknya, yang menggambarkan perjalanannya menjadi seorang sukses. Seorang entrepreneur berani bertindak berbeda, kokoh dalam keyakinan saat melihat peluang, bahkan jika harus melawan arus sekalipun.

Media membeberkan fakta jumlah entrepreneur di Indonesia hanya 400.000 dari jumlah kebutuhan 4,4 juta orang. Kita tersentak. Kalau saja bisa mencapai 2% dari jumlah penduduk, Indonesia pasti lebih maju. Amerika Serikat memiliki entrepreneur 11% dari jumlah penduduknya.

Kao (John J. Kao) menunjukan empat komponen saat menelisik fenomena kewirausahaan: insan kreatif yaitu entrepreneur, tugas kreatif, konteks organisasi, dan tantangan lingkungan sekitar. Tulisan ini hanya sekelumit tentang insan kreatif, yaitu bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir strategis seorang entrepreneur pemula.

Harus diakui, tindakan terencana dan serius untuk membentuk entrepreneur pemula Indonesia baru tampak dalam satu dekade terakhir. Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan program studi kewirausahaan. Bank-bank ikut berkiprah melalui progran CSR. Semisal Bank Mandiri, yang telah mendidik 9.900 mahasiswa untuk menjadi entrepreneur, tapi 3.000 saja yang lolos tempaan.

Kao mengatakan, konsep entrepreneurship berarti tindakan cipta-nilai melaui pengenalan peluang-peluang bisnis, pengelolaan kesediaan memikul resiko sepadan dengan peluang itu, serta mahir komunikasi dan manajemen pengerahan sumber daya manusia, finansial, dan material yang diperlukan, sehingga proyek yang dikerjakan membuahkan hasil.

Kao memberi penekakanan pada kemampuan mencipta nilai. Jika nilai untuk pelanggan dipahami sebagai perbandingan atara manfaat dengan biaya, maka sejak dini, entrepreneur harus tahu bahwa manfaat selalu berubah, sebab keinginan (manfaat yang dicari) pembeli di pasar pun dinamis. Jadi, entrepreneur harus cerdik menyikapi kecenderungan keinginan dan mampu mencipta manfaat baru untuk ditawarkan ke pasar.

Berkiprah sebagai entrepreneur mengharuskan ia untuk selalu berpijak pada realitas, menginderai kesenjangan antara manfaat dicari (keinginan) dan manfaat aktual (dalam produk) yang ditawarkan ke pasar. Boleh jadi kesenjangan antara manfaat yang dicari dengan manfaat aktual itu pada awalnya secercah peluang saja. Waktu jualah yang menjawab apakah kelak secercah peluang itu sesungguhnya sesuatu yang besar dan menguntungkan.

Mejalani waktu inilah yang sering membimbangkan entrepreneur pemula. Keraguannya diperbesar oleh rasa takut rugi, tidak punya cukup modal untuk bisa bertahan lebih lama, usia beranjak naik sedangkan hasil belum kelihatan, tidak berpengalaman, dan persaingan ketat. Ada juga mitos bahwa kelompok etnis tertentu saja yang bisa menjadi entrepreneur.

Sejatinya untuk menjadi entrepreneur, seseorang harus bertindah, bertindak, dan terus bertindak untuk menciptakan nilai! Hal ini dikukuhkan oleh hasil penelitian Shefsky pada 1994 terhadap 200 entrepreneur, sehingga ia menyimpulkan: entrepreneur are made, not born!

Kemampuan berpikir strategis adalah salah satu modal entrepreneur pemula. Ohmae (Kenichi Ohmae) menunjukan 3R penting dari seni pikir strategik: Pertama, Reality; entrepreneur harus membiasakan menjelajah lanskap abad ke-21, mengamati kenyataan dan kecendurangan pasar, industri dan lingkungan makro. Mereka perlu peka terhadap tantangan dari perubahan yang sedang terjadi.

Coba kita simak, Etnis Tionghoa secara budaya terbiasa memandang tantangan atau krisis (wei cie) sebagai ancaman (wei sien) sekaligus peluang (cie hue). Ketika dihadapkan dengan wei cie, secara simultan wei sien dan cie hue. Dunia belum kiamat, ada kesempatan! Ini kemampuan berpikir kreatif memandang setiap ancaman sebagai peluang yang tertunda; memuntir ancaman menjadi peluang baru.

Kedua, Ripeness atau timing, tepat saat dalam mengidentifikasi dan menggarap peluang. Tidah heran jika kita sering mendengar bahwa opportunity never knocks twice, atau "dia hoki banget". Bukan tanpa dasar ketika Ries dan Trout mengatakan bahwa timing adalah Himalaya-nya strategi. Jadi, entrepreneur pemula perlu mengasah diri dalam mengenali dan menggunakan strategic window, yaitu limited periods during which the fit between the requirements oh the firm is at an optimum.

Yang terakhir, Resources. Entrepreneur pemula harus mampu mengerahkan sumberdayanya yang terbatas untuk menciptakan nilai. Sering kita terjebak dalam kebiasaan berpikir bahwa kelimpahan sumberdayalah yang paling penting. Fakta menunjukan, bukan kelimpahan sumberdaya, melainkan racikan unik dari berbagai sumberdaya yang dikuasailah yang terpenting sehingga terbentuk kapabilitas-kapabilitas unik untuk mencipta nilai superior. Bukankah bahan-bahan untuk membuat nasi goreng adalah sama? Tetapi mengapa ada yang laris banget? Kuncinya: Keunikan RACIKAN!


Salam sukses,


Junaedi

Tuesday, February 16, 2010

Gran Opening MAXILink, senin 15 Februari 2010

Senin 15 Feb. 2010, hari itu adalah hari "Grand Opening" Loket Pembayaran Listri & Telepon (MAXILink).

Jam baru menunjukan -+10.00 wib tiba-tiba HP berdering setelah saya lihat ternyata dari istri tercinta, antara percaya dan tidak istri berujar dengan suara terbata-bata seolah tdk bisa menyimpan kegembiraan karena usaha yang masih bayi ini didatangi oleh segerombolan ibu-ibu komplek.

Singkat cerita sang istri dengan nada panik meminta saya untuk tambah saldo PLN&Telepon segera karena saldo yg ada sudah menipis. Tidak mau kehilangan pelanggan dan demi kepuasan atas layanan kami tanpa berpikir panjang lebar saya pun langsung beranjak dr tempat duduk menuju ATM untuk segera tranfer. Alhamdulillah persolan telah terselesaikan dan pelanggan pun merasa puas atas layanan kami.

Dengan sedikit promosi (spanduk & poster) alhamdulillah hari pertama kami buka loket pembayaran Listrik & Telepon langsung diserbu oleh ibu-ibu komplek dan masyarakat sekitar. Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami karena usaha yg kami jalankan ini ibarat bayi baru lahir tapi telah ditunggu oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Alhamdulillah ya Allah ternyata perjuangan kami tidak sia-sia dan dibutuhkan oleh orang lain. Semoga kami dapat menjalankan amanah-Mu dan pengguna layanan kami bertambah banyak serta dapat terpuaskan akan layanan kami.

Satu point yang kami dapat adalah "Jika kita berjuang dijalan Allah dan sepenuh hati insaya Allah akan dimudahkan", demikian sharing ini saya sampaikan semoga bermanfaat.


Salam sukses,


Junaedi
081310004288